(Review) Assassin: Naik Turunnya Sebuah Sekte Pembunuh

Pitiesdi-a26
4 min readJul 18, 2023

--

Assassin (Bernard Lewis) oleh Penerbit Ircisod

“…perubahan besar yang terjadi pada zaman kita ini telah memunculkan beragam alasan, mimpi-mimpi, dan alat penyerangan baru bagi para pemberang.”

Sinopsis:

Sebuah riset panjang dari Bernard Lewis mengenai sebuah sekte, aliran, dan ideologi dalam sejarah peradaban Islam yang berkarakter amat keras, ekstrem, dan radikal. Tak segan untuk menabrak kelompok aliran manapun dengan cara-cara yang bahkan mengerikan atas nama “kebenaran” dan “keagungan yang hakiki.”

Ulasan:

Kaum “Assassin” akan sangat familiar di telinga orang-orang yang memperlajari sejarah dari peradaban Islam. Di luar itu kata “Assassins” pula begitu familiar di kalangan para pencinta dunia video gim karena telah diadaptasi menjadi serialnya sendiri yang bahkan masih berjalan hingga sekarang yang dikembangkan oleh studio Ubisoft. Banyak sekali cerita, desas-desus, mitologi dari kaum ini yang tiapnya selalu memiliki kesan magisnya tersendiri yang menimbulkan kesan seru dan menarik untuk didengar. Namun, bagaimana kenyataannya kaum ini menurut sejarah? Bernard Lewis hadir untuk merangkum catatan-catatan dari kaum ini.

Buku dibuka dengan sudut pandang warga Eropa mengenai kaum Assassins pada abad ke-14. Memberi peringatan agar berhati-hati jika melakukan perjalanan ke timur, daerah yang disebutkan ramai oleh kaum Assassin. Kaum yang digambarkan secara bengis, keji, bar-bar, liar, dan menjijikan. Disarankan untuk menyewa pengawal hebat agar bisa selamat dari sergapan kaum ini.

Menurut catatan, kaum Assassin sudah ada bahkan semenjak abad ke-12. Kaum ini mendapatkan kepopulerannya karena serangkaian pembunuhan yang disebutkan telah dilakukan oleh mereka. Pada abad ke-13 di Eropa kata “assassin” digunakan untuk menyebut kelompok pembunuh bayaran. Penggunaan kata tersebut semakin mempopulerkan kaum ini ke lebih banyak orang dan tempat.

Tidak hanya terkenal sebagai kaum pembunuh, ataupun keras, mereka pun disebut-sebut sebagai kaum yang hidup tanpa martabat. Bahkan di luar penganut agama Islam. Cara hidup dan praktek-praktek ritual mereka disebut menjijikan. “menggauli setiap wanita tanpa terkecuali, termasuk ibu dan saudara perempuan mereka.”

Abad ke-8 masehi menjadi waktu di mana kaum “Syiah” ekstrem semakin meningkat kemunculannya. Sekte ini lebih banyak tersebar di daerah Irak dan Persia. Dengan semakin banyak sekte yang bermunculan maka semakin banyak pula doktrin-doktrin baru yang lahir. Masyarakat pun dibuat berpindah-pindah sekte antara satu ke yang lainnya. Perpindahan ini bisa saja menyangkut keamanan seseorang ataupun kecocokan. Dari banyak sekte ini, diperkirakan salah satunya menjadi cikal bakal sekte Ismailiyah. Dari banyak kelompok tersebut, terdapat praktek yang menjadikan pencekikan leher menggunakan tali sebagai kewajiban agama.

Sekte Ismailiyah diciptakan secara diam-diam, terpadu, dan terorganisasi. Menurut catatan, sekte Ismailiyah memiliki tingkat intelektual dan emosional yang lebih tinggi dibandingkan sekte lainnya. Sama seperti kelompok Sunni, kelompok Ismailiyah tetap memberikan penghargaan kepada Qur’an, Hadis, hingga Hukum Islam. Bagi para anggota sekte Ismailiyah, terdapat suatu hal yang menggugah dalam pengetahuan dan tindakan rahasia.

Dalam buku ini, Bernard Lewis tidak hanya membahas mengenai asal-usul dari kelompok Assassin. Ia juga menuliskan mengenai bagaimana cara berpolitik kaum ini. Dipimpin oleh seseorang yang disebut “Imam.” karena dianggap sebagai kaum yang menyimpang, tentu saja kaum ini akan berhadapan dengan kaum lain yang menganggap diri mereka sejalan dengan ajaran Islam. Dari banyak catatan dalam buku ini, kaum Assassin digambarkan sebagai kaum yang sangat berkegantungan pada sang Imam. Jika sang Imam meninggal sebelum menemukan calon Imam baru, kelompok ini pun akan goyah. Pasalnya kaum ini hanya akan bergerak jika sang Imam telah menurunkan perintahnya.

Taktik membunuh kaum Assassin mungkin mengesankan, namun dari aspek politk, mereka digambarkan sangat payah. Dikalahkan oleh bangsa Mongol, kaum Islam, dan kelompok lainnya yang dianggap musuh atau yang menganggap kelompok Assassin sebagai musuh. Kaum Assassin seringkali mengalami kejatuhan hebat selama beberapa waktu yang membuat kaum ini semakin melemah kekuatannya.

Kekuatan kaum ini semakin melemah, namun daripada memusnahkan keseluruhan kaum ini, beberapa musuh yang telah mengalahkan kaum ini malah merekrut mereka karena kemampuan membunuh mereka yang hebat. Dibawah penguasa lain, kaum Assassin digunakan sebagai pengantar pesan berupa ancaman, hingga pembunuhan yang ditujukan kepada musuh-musuh penguasa mereka yang dianggap meresahkan. Jika tugas berhasil dilakukan, imbalan akan diberikan kepada mereka langsung. Jika tidak selamat, imbalan akan diberikan kepada anggota keluarganya.

Menurut catatan, pengaruh besar kaum Assassin terhenti di abad ke-13 masehi. Semakin sedikit tindak politik yang dilakukan kaum ini maupun pembunuhan yang mengatasnamakan kaum ini. Anggota kelompok ini yang masih selamat pada akhirnya berpindah kepada ajaran lain atau malah menciptakan sekte baru (lagi) yang tidak memiliki hubungan dengan sekte sebelumnya.

Dalam buku ini Bernard Lewis tidak hanya secara terus menerus menunjukan mengenai betapa kejamnya kaum Assassin ini. Ia juga memberikan catatan-catatan lain yang ditujukan untuk meluruskan beberapa hal salah atau dilebihkan-lebihkan mengenai kaum ini. Kaum Assassin dari sekte Ismailiyah merupakan salah satu kaum kompleks yang tidak bisa dengan begitu saja diceritakan dari awal hingga akhir. Kaum ini juga hidup di abad pertengahan dengan segala konfliknya yang juga kompleks.

Pada akhir buku Lewis secara bijak ingin catatan mengenai kaum-kaum seperti Assassin terus diperbarui catatan-catatannya. Dari catatan sebelum-sebelumnya mengenai kaum Assassin bisa saja banyak tulisan yang sebenarnya salah. Tulisan-tulisan tersebut bisa saja merupakan sebuah tulisan yang disebarluaskan oleh pihak musuh-musuh kaum Assassin yang bertujuan agar terus menerus memojokan kaum ini.

--

--

Pitiesdi-a26
Pitiesdi-a26

Written by Pitiesdi-a26

Membahas mengenai buku-buku yang dibaca. Bagian "Lists" untuk tulisan lebih lengkap. (Follow me on IG / Threads: @ptttts.a26)

No responses yet